Dibagi Hasil Kelulusan, Itu. Ya Gimana Ya?
Secarik Amplop,
Kelulusan.
Bismillah, Asalamuallaikum Wr. Wb
Halo? Apa kabar, pasti baikkan. Jadi kali ini gue mau cerita
tentang ketegangan Setelah Ujian
Nasional 2013. Menunggu hasil kelulusan. Setelah ujian pastinya ada perasaan harap-harap cemas dalam menunggu hasilnya. Perasaan yang sama saat nahan boker pas lagi diare. Satu Bulan lebih
berarti setelah UN berlangsung. Dan akhirnya, Jreng! Pembagian Hasil Ujian Nasional suka disebut nem. Nilai
Maximal dari Nem adalah 40,00. Yakin deh, ga akan ada yang lebih dari itu. Jadi, Nilai Nem Max-nya 40,00 yang dihitung dari
nilai Keempaat pelajaran yang di ujiankan. Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dam Ilmu Pengetahuan Alam. Tapi khusus buat kamu, ada pelajaran Kelima. Belajar
Mencintaimu dengan tulus. Ciah ciah ciah ciah.*lompatdarigedung .
Setelah Mentri Pendidikan yang bereksperimen dengan 20 Paket UN yang tidak berprikesiswaan, akhirnya Nem dibagi serentak melalui Pak Pos yang datang ke rumah masing-masing peserta UN. Sebagian Peserta sempat di-Pending selama 3 hari. Seluruh Anak SMP di Bandung pada sibuk dah, kesel di Timeline Twitternya. Harusnya di email-in aja, pak. Atau BBM deh, eh sama Pending-nya ya? Hehe.
Akhirnya Surat Kelulusan gue sampai, melalui tangan tidak langsung Pak Pos melainkan tetangga gue. Jedar! Akhirnya sampai ditangan. Tegang nih, tapi lebih tegangan pas belajar Seksologi. Serius.
‘GIMANA PA, MENTRI? PUAS UJI COBA 20
PAKETNYA? ‘
Reaksi gue :
“ Hah, aduh. Assh. Ahh. Pelan-Pelan” *Eh, salah reaksi.
#Masih belum dibuka. “ Aduh, Ya Allah. Bismillah. Aduh.
Pacar mana Pacar. Sayang?! Eh gak punya gue, lupa.”
#Masih belum dibuka. Percobaan kedua.
“Bismillahirahmannirahim, Ya Allah. Lahaula Wa’la Kuata Ila
Bilah. Buka, Buka, Buka, Buka. Aduh. Gue ganteng banget, Aduh. Ah. A****,
A****. Eh. “
#Masih belum dibuka. Percobaan ketiga.
*Ibu gue udah siapin alat-alat dapur (Panci, Susuk, Talenan dan sejenisnya) kalau-kalau Nem dibawah standarisasi *
“Robek. Allahu Akbar!”
Dan, terlihatlah secarik surat itu. Eh, engga ada tiga kertas. Eh, empat. Eh, Bodo Amat. Jeng! Jeng! Dan Ternyata, Angka itu tidaklah memuaskan. 28,35. Astaga! Yang pertama kali gue takutkan saat itu bukan “Masuk SMA mana nih!”, bukan. Tapi gue takut seperangkat alat dapur melayang di muka gue yang ganteng ini. Yah, begitulah. BTW, gue bersyukur menerima angka ini. Alhamdullilah. Walaupun memang angkanya kurang memuaskan. Usaha dan kerja kerasnya. Pemantapan selama 3 bulan. :’) Dibayar dengan mahal, dengan Nem ini. Terimakasih, Ya Allah.
Semoga, Nem ini dapat membawa gue ke SMA/SMK yang
diinginkan. Amin. Begitu juga semuanya. Semua Teman-teman yang sudah bekerja
keras. Amin Ya Rabal Alamin. Dan pesan
gue, jangan terlalu dipikirkan Nem itu, elo masih harus menjalankan roda hidup lo.
Nem itu hanya Angka , bro. Santai aja, masa depan ada didepan mata, walaupun yang lagi didepan mata lo adalah blog gue. Sudahlah. Dibawa
santai aja, Man Teman. Ya! Assalammualaikum WR. WB.
0 comments: